Dewasa ini jumlah angka kecelakaan di jalan raya semakin meningkat. Sebagai langkah mengantisipasi hal tersebut dan menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, kini Toyota Inggris saat ini melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi yang bisa mendeteksi suasana hati (mood detection). Sistem menentukan emosi pengemudi dan lantas memberikan peringatan kalau kondisinya kurang baik. Toyota berharap mood detection ini bisa meningkatkan keamanan bermobil.
Teknologi ini mengetahui apakah pengemudi sedang sedih, gembira, marah, atau netral. Jika pengemudi sedang marah atau sedih—berdasarkan penelitian—konsentrasi mengemudi mereka akan berkurang dan tentu saja sangat berbahaya. Nah, dengan mood detection, pengemudi diingatkan untuk selalu berhati-hati.
"Penelitian ini masih tahap dasar dan baru bisa diselesaikan 2-3 tahun mendatang. Sementara itu, penggunaan diperkirakan enam tahun kemudian," ungkap Jonas Ambeck, Senior Manajer Teknologi Tinggi Toyota.
Saat ini, prototipe pendeteksi tersebut menggunakan kamera untuk mengetahui ekspresi muka untuk menentukan emosi berdasarkan 238 titik di wajah pengemudi. Kendala yang dihadapi adalah, bila pengemudi berjenggot, bercambang, atau mengenakan kacamata. Untuk kondisi seperti ini, sensor emosi tidak bisa bekerja maksimal.
Toyota mulai mengembangkan teknologi ini sejak 2006 dan tidak pernah mengumumkan kapan teknologi itu akan dicangkokkan ke produk-produknya. Jonas Ambeck juga mengatakan bahwa di masa depan, teknologi ini dapat digunakan bersama dengan smartphone yang terhubung melalui navigasi satelit.
Teknologi ini mengetahui apakah pengemudi sedang sedih, gembira, marah, atau netral. Jika pengemudi sedang marah atau sedih—berdasarkan penelitian—konsentrasi mengemudi mereka akan berkurang dan tentu saja sangat berbahaya. Nah, dengan mood detection, pengemudi diingatkan untuk selalu berhati-hati.
"Penelitian ini masih tahap dasar dan baru bisa diselesaikan 2-3 tahun mendatang. Sementara itu, penggunaan diperkirakan enam tahun kemudian," ungkap Jonas Ambeck, Senior Manajer Teknologi Tinggi Toyota.
Saat ini, prototipe pendeteksi tersebut menggunakan kamera untuk mengetahui ekspresi muka untuk menentukan emosi berdasarkan 238 titik di wajah pengemudi. Kendala yang dihadapi adalah, bila pengemudi berjenggot, bercambang, atau mengenakan kacamata. Untuk kondisi seperti ini, sensor emosi tidak bisa bekerja maksimal.
Toyota mulai mengembangkan teknologi ini sejak 2006 dan tidak pernah mengumumkan kapan teknologi itu akan dicangkokkan ke produk-produknya. Jonas Ambeck juga mengatakan bahwa di masa depan, teknologi ini dapat digunakan bersama dengan smartphone yang terhubung melalui navigasi satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar